Untuk mendapatkan lebih banyak lagi informasi yang bebas bias dan propaganda mengenai Palestina dan geopolitik
silahkan klik disini:
Hari ini Minggu, 19 Januari 2025. Jam menunjukkan pukul 8.30 pagi. Matahari tanggal 8 Oktober bersinar sekarang dan waktu baru saja mulai bergerak.
Selamat pagi, Gaza.
Semoga damai menyertai rakyatmu. Semoga damai menyertai luka-lukamu. Semoga damai menyertai perut-perut yang kosong. Semoga damai menyertai tulang-tulang yang berserakan di jalan-jalan, yang menunggu untuk dikuburkan.
Untuk mendapatkan lebih banyak lagi informasi yang bebas bias dan propaganda mengenai Palestina dan geopolitik
silahkan klik disini:
Nyatanya AS-Isrewel Tidak Menginginkan Perdamaian
Pesawat-pesawat tempur Zionis, pada 9 September 2025 melancarkan sejumlah serangan udara ke markas besar gerakan Hamas di Doha, Qatar, dalam eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, di saat para pemimpin Hamas sedang mendiskusikan proposal terbaru dari Amerika terkait gencatan senjata.
PERANG 12 HARI
Perang 12 Hari atau 12 Days War adalah sebuah even bersejarah yang terjadi di tengah genosida Israel terhadap Gaza untuk mengalihkan perhatian dunia, dimana pada hari Jumat, 13 Juni 2025, Israel tiba-tiba menyerang Republik Islam Iran. Berdasarkan info dari Kementrian Kesehatan Iran, 107 warga Iran gugur dan 1342 lainnya terluka dalam 24 jam akibat serangan brutal Israel tersebut. Israel (IOF) mengumumkan dimulainya operasi militer, di mana serangan pembuka menargetkan situs-situs nuklir Iran dan puluhan target militer.
PERANG DAGANG
Alasan perang dagang AS terhadap mitra dagangnya adalah masalah utang yang dihadapinya sebagai debitur terbesar di dunia. Pemerintah AS memiliki utang terbesar di dunia, yang sangat besar, dan menghadapi masalah defisit fiskal.
TENGGELAMNYA MAGIC SEAS & ETERNITY C
Ini adalah fakta dibalik tenggelamnya kapal-kapal para penjajah yang sedang jadi bahan pembicaraan dunia, kapal Magic Seas dan Eternity C yang nekat tetap berlayar menuju Isrewel melalui Laut Merah (Red Sea). Kru kapal ini sangat keras kepala, tidak mematuhi peringatan dari Angkatan Bersenjata Yaman untuk tidak berlabuh ke pelabuhan isrewel. Pada akhirnya para kriminal ini tidak mendapatkan apapun dari menolong Isrewel kecuali kehinaan dan kerugian. [Artikel diperbaharui pada 10 September 2025, 21:59]
When the "Gideon's Chariots" was burned by the David's Stones
In their attempt to occupy Gaza Strip, the occupying forces, the IOF, launched a large-scale ground invasion called Gideon's Chariots, on May 2025. Ironically, the operation ended with IOF soldiers returning to their headquarters dead or burned. One of the most humiliating incidents was when seven soldiers were burned inside their military vehicles, in their buldozer.
Sektor teknologi adalah pilar ekonomi apartheid yang mengisi pundi-pundi perang Israel, menyumbang 20% dari PDB Israel (pada 2023) dan 53% dari ekspornya (2023). Selain menjadi pilar ekonomi Israel, perusahaan-perusahaan teknologi dengan sengaja menyediakan teknologi penindasan yang dipersenjatai (termasuk software mata-mata) yang digunakan untuk melakukan pelanggaran HAM berat, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Suara dari Rakyat Palestina di Gaza yang sengaja dibuat mati kelaparan secara sistematis oleh kriminal penjajah yang dipimpin oleh Amerika melalui badutnya Israel, dan dikuatkan oleh kesengajaan dari rezim Arab terutama Mesir yang tetap menutup pintu perbatasan Rafah walau masyarakat di Gaza mulai berguguran karena bencana kelaparan dahsyat buatan para konspirator tersebut.
Ini tentang bagaimana para penjajah merekayasa genosida mereka di Gaza semurah-murahnya melalui apa yang disebut sebagai "Bantuan Kemanusiaan" untuk menggantikan tingginya biaya yang penjajah itu harus keluarkan jika terus menerus membunuh Rakyat Palestina secara massal melalui bom.
Bagaimana bertahan dengan genosida ini? Ini adalah teladan dari Rakyat Palestina di Gaza dalam menghadapi kejahatan terbesar yang pernah dihadapi umat manusia di era modern ini, yang dapat pembaca teladani agar tidak trauma akibat terus menerus menyaksikan berita tak tertanggungkan Gaza, dan untuk membantu mereka tetap bertahan membersamai perjuangan kemerdekaan Palestina.
Ini membahas tentang bantuan atau "aid". Jadi, para penjajah dan normalisator secara sistematis dan terorganisir merekayasa bencana kelaparan di Gaza. Para kriminal ini menutup semua Jalur Normal tempat ratusan truck berisi bantuan pangan, medis dan bahan bakar seharusnya bisa masuk dengan aman, terutama Rafah Crossing. Lalu, untuk mengelabui dunia, para kriminal ini membuka sebuah jalur khusus baru yang sangat berbahaya untuk memasukkan "bantuan pangan" mereka (porsi sangat sedikit) ke Gaza, sebuah jalur dimana para penjarah bentukan zionis dikerahkan.
Pada tanggal 27 Juli 2025, Dr. Khalil Al-Hayya, Kepala Gerakan Hamas di Gaza, menyampaikan pidato mengenai perang genosida dan kelaparan di Gaza, serta seruan langsung Beliau kepada masyarakat di negara-negara tetangga Palestina. Beliau juga menjelaskan perkembangan negosiasi terakhir. Dr. Khalil Al Hayya dan pidato Beliau, Bifadhlillaah, selalu menyejukkan hati mereka yang mencintai dan mendukung Palestina. Menyaksikan Gaza dipaksa mati perlahan karena pengkhianatan demi pengkhianatan, persekongkolan, dan pengabaian, kata-kata Beliau seperti obat bagi setiap hati yang berduka.
Negara-negara tetangga Palestina, bersama Tuan Penjajahnya, sedang sibuk mencari muka pada dunia melalui bantuan. Mesir & Jordan, dan beberapa sahabat mereka sesama rezim pengkhianat. Gak ding! Gak sekedar sibuk mencari muka, mereka pun sibuk membantu Tuan Penjajahnya membunuh Rakyat Palestina di Gaza. Sungguh-sungguh berbuat jahat, demi sebuah senyum tipu-tipu dari Tuan mereka: Amerika-Isrewel. Tapi, pertanyaan terpentingnya adalah: Umat Islam, berapa lama kalian akan diam saja dengan kelakuan rezim pengkhianat itu?
Konon katanya jumlah Umat Islam di muka bumi ini, hingga tahun 2025 adalah sekitar 2 Milyar. Jika sekitar 35 juta-nya ada di Yaman berdiri teguh membela Gaza, dan sekitar 81-82 juta-nya ada di Iran berdiri teguh membela Gaza, maka sisanya kemana? Kemana 2 Milyar Muslim lainnya? Rakyat Palestina di Gaza membutuhkan bantuan namun mengapa yang terjadi justru konspirasi demi konspirasi dan penderitaan Gaza malah diperdagangkan oleh rezim-rezim Arab yang mengaku muslim? Apakah harga nyawa Gaza sudah lebih murah dari sekarung tepung? 2 Muslim, ada apa? Kemana selama ini?