Berikut adalah penjelasan dari Angkatan Bersenjata Yaman mengenai penargetan kapal Magic Seas dan Eternity C di Laut Merah akibat pelanggaran yang dilakukan oleh kedua kapal ini.
🚨 Resistance News Network: Kapal yang diserang di lepas pantai Hodeidah, Yaman, telah terendam air, dan para kru telah meninggalkan kapal. Kapal “MAGIC SEAS” mulai tenggelam.
🚨Angkatan Bersenjata Yaman: Dengan Rahmat dan Kuasa Allah, kapal "Magic Seas" benar-benar tenggelam di kedalaman laut, setelah ditargetkan oleh Angkatan Bersenjata kami sebagai tanggapan atas pelanggaran berulang kali yang dilakukan oleh perusahaan pemiliknya terhadap keputusan Yaman yang melarang kapal-kapal masuk ke pelabuhan-pelabuhan Palestina yang diduduki (israel). Pelanggaran terakhir adalah masuknya tiga kapalnya ke pelabuhan-pelabuhan Palestina yang diduduki (israel) pekan lalu, meskipun ada peringatan dan seruan dari angkatan laut kami. Saat-saat penenggelaman didokumentasikan dengan audio dan video.
Angkatan Bersenjata Yaman: Foto-foto penargetan dan penenggelaman kapal "Magic Seas" (Lihat Album 1), yang perusahaan pemiliknya melanggar larangan Angkatan Bersenjata Yaman untuk memasuki pelabuhan-pelabuhan Israel (wilayah Palestina yang diduduki) - 6 Juli 2025.
🚨 Resistance News Network: Kapal “Eternity C” telah tenggelam di Laut Merah setelah diserang oleh Angkatan Bersenjata Yaman, hanya sehari setelah penenggelaman kapal “MAGIC SEA”, yang diserang karena melanggar larangan Yaman terhadap pelabuhan-pelabuhan “Israel”. Empat awak kapal tewas, dan dua lainnya luka-luka.
Angkatan Bersenjata Yaman: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Allah Ta'ala berfirman: "Dan Allah pasti menolong orang-orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa." Maha Benar Allah Yang Maha Agung. Sebagai bentuk dukungan untuk rakyat Palestina yang ditindas, dan untuk mendukung Para Mujahidin-nya yang heroik, angkatan laut Angkatan Bersenjata Yaman menargetkan kapal (ETERNITY C), yang sedang menuju ke pelabuhan "Umm al-Rashrash" di Palestina yang terjajah. Hal ini dilakukan dengan menggunakan kapal tanpa awak dan enam rudal bersayap dan balistik. Operasi ini mengakibatkan kapal tersebut tenggelam sepenuhnya, dan operasi ini didokumentasikan dengan audio dan video. Setelah operasi tersebut, sekelompok pasukan khusus dari Angkatan Laut Yaman bergerak untuk menyelamatkan sejumlah awak kapal, memberikan perawatan medis, dan mengangkut mereka ke tempat yang aman. Penargetan kapal tersebut dilakukan setelah perusahaan pemiliknya dan kapal itu sendiri kembali bertransaksi di pelabuhan “Umm al-Rashrash”, yang jelas-jelas melanggar keputusan pelarangan bertransaksi di pelabuhan tersebut, dan juga setelah kapal tersebut menolak panggilan dan peringatan dari Angkatan Laut Yaman. Angkatan Bersenjata Yaman menegaskan bahwa mereka terus mencegah navigasi “israel” di Laut Merah dan Laut Arab, dan memperbarui peringatan mereka kepada semua perusahaan yang berurusan dengan pelabuhan-pelabuhan Palestina yang diduduki, bahwa kapal-kapal dan kru mereka akan menjadi sasaran penargetan di daerah mana pun yang dijangkau oleh Angkatan Bersenjata, tanpa memperhatikan tujuan kapal-kapal tersebut. Sebagai bentuk kepedulian kami terhadap keselamatan kapal dan awaknya, kami mengulangi peringatan kami kepada perusahaan-perusahaan dan negara-negara tentang konsekuensi berurusan dengan entitas zionis dan mengirimkan kapal-kapal mereka ke pelabuhan-pelabuhan Palestina yang terjajah. Sikap ini bertujuan untuk memaksa musuh zionis dan mereka yang berdiri di belakangnya untuk mencabut pengepungan terhadap saudara-saudara kami di Gaza, menghentikan agresi terhadap Rakyat Gaza, dan mengakhiri perang pemusnahan yang sedang berlangsung terhadap Rakyat Gaza, di hadapan dan di bawah pendengaran seluruh dunia. Kami melanjutkan operasi dukungan militer kami untuk rakyat Palestina yang tertindas dan Para Pejuang Prlawanan mereka yang membanggakan, yang membela seluruh umat, hingga agresi ke atas Gaza dihentikan dan pengepungan atas Gaza dicabut. Cukuplah Allah bagi kami, dan Dia adalah sebaik-baik pengatur urusan. Sebaik-baik pelindung adalah dari Sang Pelindung, dan sebaik-baik penolong adalah dari Sang Penolong. Jayalah selalu Yaman: merdeka, bermartabat, dan berdikari. Kemenangan untuk Yaman dan seluruh umat yang merdeka. Sana'a, 14 Muharram 1447 AH, Bertepatan dengan 9 Juli 2025 Masehi, oleh Yemeni Armed Forces."
Resistance News Network: Setelah Angkatan Bersenjata Yaman berhasil menargetkan dan menenggelamkan dua kapal dalam waktu 48 jam karena melanggar larangan berlayar ke pelabuhan zionis, puluhan kapal di Laut Merah menyiarkan pesan bahwa mereka tidak memiliki hubungan dengan entitas zionis atau AS (Lihat Album 3). Yaman telah berulang kali menegaskan bahwa kapal dan perusahaan yang tidak melanggar larangan Yaman terhadap pelabuhan zionis tidak akan menjadi sasaran.
Angkatan Bersenjata Yaman: Foto-foto (lihat Album 2) penargetan dan penenggelaman kapal (ETERNITY C) yang sedang menuju ke pelabuhan Umm al-Rashrash di Palestina yang diduduki, 09 Juli 2025 M.
Sana'a,
3 Safar 1447 AH
July 28, 2025 AD
Wawancara dengan awak kapal "ETERNITY C" mengkonfirmasi bahwa tujuannya adalah pelabuhan Umm al-Rashrash, dan rekaman menunjukkan saat-saat penyelamatan dan penanganan awak kapal.
Media Perang Yaman mempublikasikan wawancara dengan awak kapal ETERNITY C, yang ditenggelamkan oleh Angkatan Bersenjata Yaman di Laut Merah pada hari Senin, 3 Safar 1447 H (28 Juli 2025 M).
Rekaman dari para awak kapal tersebut menegaskan bahwa kapal tersebut telah melanggar keputusan pelarangan pelayaran ke pelabuhan-pelabuhan di wilayah Palestina yang diduduki. Mereka mengkonfirmasi bahwa pelabuhan Umm al-Rashrash adalah tujuan kapal dari pelabuhan Berbera di Somalia, dan bahwa pelabuhan Jeddah di Arab Saudi adalah tujuan untuk kamuflase dan pasokan.
Sejumlah awak kapal mengkonfirmasi bahwa kapten kapal tidak memberi tahu awak kapal bahwa mereka menerima Permintaan untuk tidak melintas dan juga menerima Peringatan untuk tidak melintas dari angkatan laut Yaman.
Awak kapal ETERNITY C kemudian mengirimkan pesan kepada perusahaan-perusahaan yang kapalnya akan/sedang berlayar menuju pelabuhan-pelabuhan Israel untuk tidak berdagang atau bertransaksi dengan warga Israel, dan memperingatkan akan "bahaya menemui nasib yang sama." Mereka meminta kapal-kapal dan perusahaan-perusahaan tersebut "untuk tidak mematikan perangkat identifikasi mereka di daerah ini." Mereka meminta maaf kepada warga Palestina, dengan mengatakan, "Kami menyesal bahwa kapal kami menuju ke Israel."
Rekaman tersebut menunjukkan bagian dari operasi pencarian dan penyelamatan yang dilakukan oleh Angkatan Laut Yaman terhadap awak kapal ETERNITY C, yang berlangsung selama dua hari. Selama operasi tersebut, 11 awak kapal berhasil diselamatkan dari laut, termasuk dua orang yang terluka dan telah mendapatkan perawatan medis. Satu mayat, yang ditemukan di atas kapal sebelum tenggelam, telah dipindahkan ke kamar mayat rumah sakit.
Sebuah sumber militer mengindikasikan bahwa kapal ETERNITY C "menjadi sasaran setelah kaptennya menolak untuk menanggapi peringatan Angkatan Laut Yaman bahwa kapal tersebut akan langsung menjadi sasaran jika tidak merespon, dan setelah mengabaikan beberapa peringatan dari Angkatan Laut Yaman melalui saluran internasional (16) untuk segera berhenti."
Sumber tersebut menunjukkan bahwa kapal ETERNITY C dioperasikan oleh perusahaan operator COSMO SHIPMANAGEMENT SA, yang memiliki beberapa kapal yang telah transit di pelabuhan-pelabuhan entitas Zionis. Ini termasuk HSL NIKE, yang dikirim dari pelabuhan Turki dan Mesir ke pelabuhan Haifa yang diduduki dalam empat perjalanan selama bulan Maret, April, Juni, dan Juli tahun ini, dan FAITH, yang mengirim dua perjalanan dalam beberapa bulan terakhir dari pelabuhan Turki dan Mesir.
Sumber tersebut meminta "semua perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan kapal, komunitas maritim, maupun penduduk setempat untuk tidak berurusan dengan entitas Zionis, apa pun tawarannya, untuk memastikan keselamatan kapal dan awaknya," dengan menekankan bahwa "navigasi maritim aman bagi semua orang kecuali kapal-kapal Israel atau kapal-kapal yang menuju pelabuhan-pelabuhan Palestina yang diduduki atau kapal-kapal perusahaan yang melanggar keputusan larangan tersebut hingga agresi dan pengepungan di Gaza berakhir."
Sumber tersebut menyatakan bahwa "perusahaan-perusahaan kapal yang melanggar keputusan Yaman bertanggung jawab penuh atas keselamatan kapal-kapal mereka, kru mereka, dan lingkungan laut," dan menekankan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman akan terus "mengimplementasikan keputusan untuk melarang pelayaran ke entitas zionis dan mencegah berlalunya kapal apa pun dengan kebangsaan apa pun atau milik perusahaan pemilik atau operator mana pun yang bertransaksi dengan entitas tersebut."
Sumber militer mencatat bahwa "semua kapal harus membuka ID kontak mereka," dan menekankan bahwa pasukan angkatan laut Yaman siap menerima panggilan dan komunikasi apa pun untuk membantu kapal-kapal dan memfasilitasi perjalanan mereka melalui Saluran Internasional 16 atau melalui email info@navy.gov.ye."
[Source: المتحدث الرسمي للقوات المسلحة اليمنية العميد/ يحيى سريع قاسم سريع https://t.me/army21ye]